MTsN sumber bungur



KEMAJUAN PENDIDIKAN DI  MTsN MODEL YANG BERLATAR BELAKANG PONDOK PESANTREN MENJADI SEKOLAH BERTARAF INTERNASIONAL TAHUN 1968 – 2014 

 (Ahmad Amin Thohir/130731615728/PSej C 2013/FIS-UM/Sejarah Lokal)

ABSTRAK:
Terletak di Desa Pakong, Kec. Pakong Kab. Pamekasan, Jawa Timur, MTsN model sumber bungur  merupakan salah satu sekolah yang belatar belakang pondok pesantren sehingga menjadi sekolah bertaraf internasional. Sekolah  ini merupakan peringkat pertama tertua dan terbesar di Kabupaten Pamekasan (setelah SMPN 1 Pakong). Keberhasilan yang diperoleh tidak lepas dari dukungan jumlah tenaga kerja yang cukup besar dengan pengelolaan pendidikan yang berbasis Iptek dan Imtek. MTsN model  yang berdiri pada tahun 1968an ini, sedikit banyak telah memberi pengaruh terhadap peendidikan di Pakong. Kemajuan yang dicapai oleh MTsN model ini berdampak positif bagi masyarkat sekitar. Peningkatan pendidikan yang masih bertuntunan dari pondok pesantren telah mendorong terjadinya peningkatan jumlah siswa yang cerdas sesuai dengan harapan. Banyak siswa yang cerdas berkat berdirinya sekolah yang awalnya hanya pendidikan formal biasa menjadi sekolah yang bertaraf internasional.

Located in the village of pakong, kec.Pakong kabupaten.Pamekasan, east java source mtsn model bungur is one of the school behind hut belatar boarding so that it becomes an international school.This school is the first rank oldest and largest in district pamekasan ( after smpn 1 pakong ).The success obtained not separated from support the work force large enough with education management based science and technology and imtek.Mtsn model that stands in the year 1968an this many little has given influence against education in pakong.The progress achieved by mtsn this model has a positive impact for coverage around.Improving education that still bertuntunan pesantren of cottage has pushed an increased occurrence of the number of students that intelligent in conformity with expectation.Many students smart thanks to the establishment of schools that originally only formal education usual into schools that an international.

Kata kunci: awal berdirinya MTs model Sumpa 3, program unggulan MTsN model Sumpa 3, Hasil Prestasi.

Pendahuluan
Madrasah Tsanawiyah (disingkat MTs) adalah jenjang dasar pada pendidikan formal di Indonesia, setara dengan sekolah menengah pertama, yang pengelolaannya dilakukan oleh Departemen Agama. Pendidikan madrasah tsanawiyah ditempuh dalam waktu 3 tahun, mulai dari kelas 7 sampai kelas 9.      
Murid kelas 9 diwajibkan mengikuti Ujian Nasional (dahulu Ebtanas) yang memengaruhi kelulusan siswa. Lulusan MTs dapat melanjutkan pendidikan kemadrasah aliyah atau sekolah menengah atas sekolah menengah kejuruan.
Kurikulum madrasah tsanawiyah sama dengan kurikulum sekolah menengah pertama, hanya saja pada MTs terdapat porsi lebih banyak mengenai pendidikan agama Islam, misalnya mata pelajaran Bahasa Arab, Al Qur'an-HaditsFiqih, Aqidah Akhlaq, dan Sejarah Kebudayaan Islam.
Pelajar madrasah tsanawiyah umumnya berusia 13-15 tahun. Di Indonesia, setiap warga negara berusia 7-15 tahun tahun wajib mengikuti pendidikan dasar, yakni sekolah dasar (atau sederajat) 6 tahun dan sekolah menengah pertama (atau sederajat) 3 tahun. 
Menurut (Surat Keputusan Menteri Agama RI, No. 369 Tahun 1993, Tentang: Madrasah Tsanawiyah) Madrasah Tsanawiyah yang kemudian disingkat MTs, adalah lembaga pendidikan islam formal yang setingkat dengan Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama (SLTP). Madrasah Tsanawiyah merupakan sekolah yang berciri khas agama islam yang menyelenggarakan program tiga tahun setelah


Madrasah Ibtidaiyah atau Sekolah Dasar. Dan ciri lain adalah mata pelajaran keislaman sebagai dasar pembelajaran di MTs yang sekurang-kurangnya 30 persen, disamping itu juga mata pelajaran umum diberikan kurang lebih  70 persen pada muatan kurikulumnya.
Pada perkembangan selanjutnya, dapat kita lihat dalam rangka konvergensi, Departemen Agama menganjurkan supaya pesantren yang tradisional dikembangkan menjadi sebuah madrasah, disusun secara klasikal, dengan memakai kurikulum yang tetap dan memasukkan mata pelajaran umum di samping agama. Melalui peraturan Menteri Agama No. 3 tahun 1950, pemerintah melakukan pembaharuan pendidikankhususnya islam dengan menginstruksikan pemberian pelajaran umum di madrasah dan memberi pelajaran agama di sekolah umum negeri dan swasta (Mursal, 2002:41).
Sebagai respon terhadap kebijakan pemerintah tersebut, berbagai inovasi telah dilakukan untuk pengembangan madrasah baik oleh masyarakat sendiri maupun pemrintah. Masuknya pengetahuan umum dan ketrampilan ke dalam Madrasah adalah sebagai upaya untuk memberikan bekal tambahan agar para peserta didik bila telah menyelesaikan pendidikannya dapat hidup layak dalam masyarakat. Masuknya sistem klasikal dengan menggunakan sarana dan peralatan pengajaran madrasah sebagaimana yang berlaku di sekolah-sekolah bukan barang baru lagi. Bahkan adanya pesantren modern lebih cenderung membina dan mengelola madrasah-madrasah atau sekolah umum, baik tingkat dasar, menengah maupun perguruan tinggi (Hasbullah, 1999:155).
Metode
Metode yang dilakukan dalam penelitian ini yaitu menggunakan metode sejarah (heuristik, interpretasi dan historiografi) yang dibantu dengan ilmu-ilmu lain, seperti sosiologi.
Adapun sumber-sumber yang digunakan yaitu, dengan sumber tertulis. Sumber tertulis tersebut antara lain berasal dari buku-buku yang relevan dengan tema penulisan artikel. Selain itu juga terdapat dokumen-dokumen yang diakses dari internet yang dapat menunjang jalannya penulisan artikel ilmiah ini. Adapun sumber-sumber yang berasal dari website yang sekiranya relevan untuk dijadikan bahan penulisan artikel ini.

Bagaimana awal berdirinya MTs model Sumpa 3
MTsN Model Sumber Bungur Pamekasan 3, pertama-tama berangkat dari sebuah Pondok Pesantren yang terletak di Kampung Sumber Bungur Desa Pakong, Kecamatan Pakong, Kabupaten Pamekasan. Kendatipun demikian, Pondok Pesantren Sumber Bungur bukanlah satu-satunya Pondok Pesantren yang berada di wilayah Kecamatan Pakong.
Pondok Pesantren Sumber Bungur berdiri pada tahun 1921 yang dirintis oleh K.H. Muhammad Khalil (w. 1950). Beliau masih memiliki hubungan famili dengan Pesantren Sumberanyar dan Banyuanyar. Sepeninggal Kiai Khalil, kepemimpinan pesantren dilanjutkan oleh saudaranya yang bernama K.H. Abd Majid yang wafat pada tahun 1957. Kemudian pengasuh pesantren dilanjutkan oleh dua orang putranya, yaitu K.H. Achmad Madani dan K.H. Ali Makki. Keduanya pernah mengenyam pendidikan keagamaan di Pondok Pesantren Banyuanyar dan di Buduran Sidoarjo.
Pondok Pesantren Sumber Bungur memiliki kurang lebih 500 santri mukim yang terdiri dari santri putra dan santri putri. Adapun lembaga pendidikan formal yang mula-mula dikelola pada Pondok Pesantren ini adalah Taman Pendidikan Al-Qur’an (1989), Madrasah Ibtidaiyah (1936), Madrasah Tsanawiyah (1960), Madrasah Aliyah (1987).
Terkait dengan lembaga formal yang dikelola pada Pondok Pesantren Sumber Bungur ini, awal mula berdirinya Madrasah Tsanawiyah bernama Madrasah Mu’allimin dan pada tahun 1968 berubah menjadi Madrasah Tsanawiyah. Kemudian pada tahun 1972 sampai sekarang, lembaga pendidikan ini berubah status menjadi Madrasah Tsanawiyah Negeri yang secara otomatis pengelolaannya berada di bawah naungan Pemerintah (Departemen Agama). Pada tahun 1990 melalui piagam yang ditanda tangangi oleh Menteri Agama, dan serah terimanya di Yogyakarta lembaga pendidikan ini menjadi Madrasah MODEL.
Dalam perkembangannya, MTsN Model Sumber Bungur Pamekasan 3 banyak mengalami kemajuan dan peningkatan, baik dari bertambahnya siswa, lengkapnya fasilitas, maupun tambahan staf pengajar yang profesional di bidangnya. Bahkan terdapat beberapa siswa dari luar Pamekasan bahkan dari luar Madura yang memang sengaja datang (ke MTsN Model Sumber Bungur Pamekasan 3) untuk menimba ilmu. Di antara siswa-siswa tersebut ada yang berasal dari Bali, Bandung, Sidoarjo, Surabaya, dan beberapa kota lainnya.
Walaupun letaknya jauh dari Kota Pamekasan, yaitu sekitar 22 Km, akan tetapi eksistensi MTsN Model Sumber Bungur Pamekasan 3 yang memang salah satu lembaga pendidikan terpilih sebagai sekolah percontohan, tetap tidak terpengaruhi oleh letak geografis yang dapat dikatakan jauh dari perkotaan. Sebagai salah satu bukti konkritnya adalah bahwa prestasi yang telah dihasilkan dan kemampuannya berkompetisi dalam keilmuan yang bersifat umum dan agama dengan sekolah-sekolah lain, terutama sekolah favorit di Kota Pamekasan, seperti SMP 1 dan SMP 2 Pamekasan yang dikenal memiliki kualitas yang bagus.
Program Unggulan Mtsn Model Sumpa 3
Di MTsN model Sumber Bungur pakong pamekasan ini menerapkan 3 program unggulan dalam pembelajaran yang ada di MTsN model tersebut. Pada awalnya di MTsN model ini ada 2 kelas yaitu kelas Unggulan dan kelas Reguler. Seiring perkembangan zaman yang semakin menuntut keinginan untuk mengembangkan suatu pendidikan maka Segenap pengajar di sekolah tersebut melakukan Musyawarah dengan ketua yayasan yaitu K.H. Ahmad Madani.  Dengan adanya musyawah tersebut menghasilakan keputusan yang sangat baik dimana ketua yayasan menyetujui terbentuknya kelas Akselerasi yang hanya menempuh pendidikan selama 2 tahun dengan sarat-sarat yang telah ditentukan oleh K.H. Ahmad Madani tersebut.
Berikut masing-masing penjelasan tentang ketiga Program Unggulan tersebut
1.      Kelas Khusus CI+BI (AKSELERASI)
Program percepatan belajar di MTs Negeri Sumber Bungur Pamekasan, merupakan model layanan pendidikan bagi peserta didik yang memiliki potensi kecerdasan dan bakat istimewa, merupakan proses pengembangan dari program unggulan yang telah lama diselenggarakan.
Produktivitas dan prospektivitas dari kelas unggulan ini ternyata membawa pengaruh bagi eksistensi MTs Negeri Sumber Bungur Pamekasan, sebagai madrasah Model yang mampu memberikan layanan pendidikan bagi anak cerdas dan berbakat.
Walaupun masih merupakan proses pengembangan (proses uji coba/piloting), rintisan awal ini dilakukan dengan pengembangan dan pengelolaan kurikulum berbasis kompetensi, dengan pembelajaran efektif, merupakan salah satu indikator semakin terwujudnya proses Otonomi madrasah (MBS/M), semakin membuka jendela “Mencerdaskan Kehidupan Bangsa”, dan membangun paradigma untuk memajukan Pendidikan Agama Islam serta lembaga madrasah yang mampu bersaing dalam prestasi dan kompetensi baik secara lokal, regional, nasional dan internasional kelak. (http://mtsnsumpa.sch.id)

2.      Kelas Mapel

A. Struktur Kurikulum
Struktur kurikulum MTs memuat kelompok mata pelajaran sebagai berikut ini:
a. kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia;
b. kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian;
c. kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi;
d. kelompok mata pelajaran estetika;
e. kelompok mata pelajaran jasmani, olahraga dan kesehatan.
Realisasi dari tiap kelompok mata pelajaran tersebut dituangkan dalam kegiatan. Artinya aplikasi dari setiap cakupan kelompok mata pelajaran dapat diwujudkan melalui mata pelajaran yang terkait.
Dengan memperhatikan standar kompetensi lulusan dan standar kompetensi mata pelajaran yang telah ditetapkan oleh BSNP serta maka penyusunan Struktur kurikulum di MTs Negeri Sumber Bungur Pamekasan akan diuraikan berikut ini.
Untuk pengelolaan kelas di MTs Negeri Sumber Bungur Pamekasan dengan mempertimbangkan masukan Komite Sekolah, segala potensi yang dimiliki, dan ketersediaan sarana bermasyarakat dan bernegara serta input peserta didik,maka dikelola sebagai berikut ini.
1. MTs Negeri Sumber Bungur Pamekasan menerapkan sistem paket. Peserta didik mengikuti sesuai dengan yang telah diprogramkan dalam struktur kurikulum.
2. Rombongan belajar pada MTs Negeri Sumber Bungur Pamekasan :
-
2 (dua) untuk Kelas CI+BI (Akselerasi)
- 6 (enam) kelas Mapel dan 2
(dua) kelas Reguler pada masing-masing tingkatan kelas .
B. Struktur Kurikulum Kelas VII, VIII, dan IX
1) Kurikulum Kelas MTs terdiri atas:
- 12 mata pelajaran,
- muatan lokal (Pendidikan anti korupsi, Bahasa Madura,Karya Ilmiah)
2) Alokasi waktu satu jam adalah 40 menit dan Minggu efektif dalam satu tahun pelajaran (dua semester) adalah 34-38 minggu.
3) Sekolah menambah alokasi waktu untuk mata pelajaran: Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, Matematika, dan IPA. Jam pelajaran untuk mata pelajaran selain yang ditambahkan jamnya tersebut dialokasikan sebagaimana tertera dalam struktur kurikulum. Khusus untuk PAI meliputi : SKI, Akidah-Akhlak, Fikih,dan Al-Qur’an-Hadist, sedangkan Bahasa Arab memiliki alokasi waktu 4 jam pelajaran.

3.      Kelas Reguler

Dengan memperhatikan standar kompetensi lulusan dan standar kompetensi mata pelajaran yang telah ditetapkan oleh BSNP serta maka penyusunan Struktur Kurikulum di MTsN Model Sumber Bungur Pamekasan 3 Reguler akan diuraikan berikut ini.
  1. Beban belajar 45 JP/Pekan
  2. Remidian Teaching
  3. Rata-rata 6,00
Di MTsN Model Sumber Bungur Pamekasan 3 Kelas Reguler selain program intrakurikuler, terdapat juga ekstrakurikuler yang dikembangkan dalam program Pengembangan Diri. Waktu belajar dimulai dari pukul 06.45 pagi hingga pukul 13.00 untuk hari Senin, dan pukul 06.45 pagi hingga pukul 12.40 untuk hari Selasa – Kamis dan Sabtu, dan Pukul 06.45 pagi hingga pukul 10.40 untuk hari Jum’at. Pada hari Jum’at – Sabtu sore mulai pukul 14.30 – 16.30 untuk kegiatan ekstrakurikuler, sedangka MGMP Guru diatur hari-hari MGMP sebagai berikut (Senin Mapel PAI dan bahasa Arab, Selasa Bahasa Inggris dan PKn, Rabu Bahasa Indonesia dan Penjaskes, Kamis Matematika dan IPA, Sabtu IPS dan TIK). (http://mtsnsumpa.sch.id)
Hasil Prestasi
PRESTASI NASIONAL DAN INTERNASIONAL
MTsN SUMBER BUNGUR PAMEKASAN
Prestasi Internasional
  • 3 distinction gauss Mathematics contest, university of Waterloo, Canada 2010.
  • 3 distinction pascal Mathematics Contest, university of Waterloo, Canada 2010.
  • 1 Gold standar Fryer mathematics Contest, university of Waterloo, Canada 2010.
  • Silver Singapore Mathematics Olympiad, National University Of Singapore, Singapore 2010.
  • Distinguished Visitor Program academic Talk National Institute Of Education, Singapore 31 Agustus 2010.
  • 1 Silver International young mathematician’s Convention (IYMC) Lucknow, India 2-5 Desember 2010.
  • 1 Bronze International young mathematician’s Convention (IYMC) Lucknow, India 2-5 Desember 2010.
  • Rangking 2 dan 5 lomba matematika nasional PASIAD, 19 Februari 2010 di UM Malang.
  • WMTC, Beijing China 2011
  • WIZMIC International, Locknow India 2011
  •  
PRESTASI KABUPATEN DAN REGIONAL
  • Juara 1 Pidato Bahasa Arab semadura di MAN2 Pamekasan 2010.
  • Juara 2 Pidato Bahasa Arab semadura di MAN2 Pamekasan.
  • Juara favorit 1 Band Pelajar semadura, Telkomsel 2010
  • Juara 2 MAVIKIBISA Se-Madura di MAN2 Pamekasan 2010.
  • Juara Harapan 1 Lomba Kimia Se-Madura di MAN2 Pamekasan 2010
  • Juara 2 Lomba matematika se Madura di PRIMAGAMA 2010
  • Juara 5 Lomba matematika se Madura di UNIRA Pamekasan 2010
  • Finalis Lomba FISIKA se-Madura di UIM Pamekasan 2011
  • Juara 2 Lomba Matematika se-Jawa Timur di UNISMA MALANG 2011
  • Juara 1, 2, 3, 4 dan 5 Mapel Matematika di MA se-Pamekasan 2011
  • Juara 1, 2, 3, 4 dan 5 Mapel IPA di MA se-Pamekasan 2011
  • Juara 1 dan 3 KOMPAS (Mapel Agama) se-Madura di SMAN1 Pamekasan 2011
  • Juara 2 Matematika se-Madura 2011
  • Juara 2 Nasyid Islami Se-kabupaten Pamekasan 2011
  • Juara 1 dan 2 Pencak Silat se-Pamekasan 2011
  • Juara 1 Lomba Bahasa Inggris, Kemenag Pamekasan se-pamekasan. mei 2012
Kesimpulan
Sebagai respon terhadap kebijakan pemerintah tersebut, berbagai inovasi telah dilakukan untuk pengembangan madrasah baik oleh masyarakat sendiri maupun pemrintah. Masuknya pengetahuan umum dan ketrampilan ke dalam Madrasah adalah sebagai upaya untuk memberikan bekal tambahan agar para peserta didik bila telah menyelesaikan pendidikannya dapat hidup layak dalam masyarakat. Masuknya sistem klasikal dengan menggunakan sarana dan peralatan pengajaran madrasah sebagaimana yang berlaku di sekolah-sekolah bukan barang baru lagi. Bahkan adanya pesantren modern lebih cenderung membina dan mengelola madrasah-madrasah atau sekolah umum, baik tingkat dasar, menengah maupun perguruan tinggi.
Walaupun letaknya jauh dari Kota Pamekasan, yaitu sekitar 22 Km, akan tetapi eksistensi MTsN Model Sumber Bungur Pamekasan 3 yang memang salah satu lembaga pendidikan terpilih sebagai sekolah percontohan, tetap tidak terpengaruhi oleh letak geografis yang dapat dikatakan jauh dari perkotaan. Sebagai salah satu bukti konkritnya adalah bahwa prestasi yang telah dihasilkan dan kemampuannya berkompetisi dalam keilmuan yang bersifat umum dan agama dengan sekolah-sekolah lain, terutama sekolah favorit di Kota Pamekasan, seperti SMP 1 dan SMP 2 Pamekasan yang dikenal memiliki kualitas yang bagus.

Daftar Rujukan
Gottschalk. 1983. Mengerti Sejarah/Pengantar Metode Sejarah. Terjemahan Nugroho Notosusanto. Jakarta: UI Press.
Hasbullah. 1999. Sejarah Pendidikan Islam di Indonesia Lintasan Sejarah Pertumbuhan dan Perkembangan. Jakarta : PT RajaGrafindo Persada.
Herawan. A.  2004. Mendagangkan Sekolah; Studi Atas Kebijakan Manajemen. Berbasis Sekolah. Jakarta: Indonesia Corruption Watch (ICW)
Kuntowijoyo. 1994. Metodologi Sejarah. Yogyakarta: PT Tiara Wacana.
Laboratorium Sejarah. 2007. Suplemen Penulisan Skripsi. Malang: Fakultas Sastra Universitas Negeri Malang.
MTsN Sumpa 3. “profil MTsN Model Sumber Bungur Pamekasan 3”. [online] Tersedia: (http://mtsnsumpa.sch.id/index.php?option=com_content&view=frontpage&Itemid=1)htm), Diakses 06 September 2014.
Mursal. 2002. Perkembangan Madrasah di Pesantren (Studi Pada Pondok Pesantren), Tesis mahasiswa Program Studi Pendidikan Islam Konsentrasi Sejarah Pendidikan Islam IAIN Sunan Kalijaga Yogyakarta,.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

SEJARAH PERKEMBANGAN KESENIAN SAPE` SONO’ DI BUMI GERBANG SALAM KABUPATEN PAMEKASAN

artikel pp banyuayar